Puisi... ngomong-ngomong soal puisi, jadi ingat masa-masa sekolah dulu perasaan sering banget buat puisi sendiri hehehe...(cieee.. jadi sok pujangga neh) ga tau juga waktu itu yang aku tulis bisa disebut puisi apa bukan ya?? hahaha...
dulu seh seneng banget bikin tulisan2 kecil di buku, didinding sekolah sampe dimarahin guru. karna banyak kesibukan trus hoby nulisnya mandek dech!! ga produktif lagi.
Kebetulan, dulu ada seseorang yang sering banget ngirimin aku puisi lewat SMS hampir tiap malam malah. (klo ingat waktu itu jadi ketawa sendiri, hehe..). padahal puisi kiriman itu dia ambil dari buku. sampe sekarang ga tau buku apaan?? siapa penulisnya?? pokoknya UNNAMED dech..
sampe sekarang puisinya masih aku simpan di buku, bukan berarti aku masih ingat2 tu orang ya!!
tapi, coz dulu pas baca puisi itu Kena banget di hati meskipun orang yang sering ngirim puisi itu ga pernah nyangkut di hati meskipun udah berusaha jadi romantis.
keseringan baca, jadi pengen aku posting di blog dech!! coz, aku ga tau siapa penulis aslinya. nyari di toko buku juga ga nemu. siapa tau juga ada yang mau ngebantuin ngasi tau siapa pengarangnya???
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Betapa Berartinya.. "
Aku bukanlah siapa-siapa
mungkin tak berarti apapun
tetapi, malam ini
Aku disini...
Duduk dekat sekali denganmu
Aku bukanlah siapa-siapa
mungkin tak berarti apapun
tetapi, malam ini
Aku disini...
Duduk dekat sekali denganmu
-------------------------------------------------------------------------------------------------
" Sekali Lagi... "
Resah ini terlanjur bertahta di taman hati
memaksa laju desir nadi ku
tabuhkan genderang kebencian
meneror asa yang ku ayam di keheninganmu
Beri kesempatan mengimpikanmu
sekali lagi...
-------------------------------------------------------------------------------------------------
" Kau Tahu... "
Diam ku bisa jadi kata-kata
saat wajah itu kau baringkan dipelupuk mata
lalu..
Cinta ku pun tersembunyi di bibir nyali
dan kini masih menjadi serbuk
namun, kau seperti tahu
bahwa Aku Benar Mencintaimu
Waktu kau gaungkan genta itu
dan Aku tak bisa diam..
" Untukmu... "
Diam ku bisa jadi kata-kata
saat wajah itu kau baringkan dipelupuk mata
lalu..
Cinta ku pun tersembunyi di bibir nyali
dan kini masih menjadi serbuk
namun, kau seperti tahu
bahwa Aku Benar Mencintaimu
Waktu kau gaungkan genta itu
dan Aku tak bisa diam..
-------------------------------------------------------------------------------------------------
" Untukmu... "
Untukmu...
kulabuhkan angan-angan
agar kau terbiasa dengan pesisir
yang sanggup bertahan
walau pasang lantakan janji
Untukmu...
ku menikam suara hati
agar kau kenali wajah kabut
yang menyamar di keheningan isyarat melukakan
Untukmu...
ku hentikan urat nadi
agar rinduku tak setitik pun kikis
karna ku tak bisa,
untuk berhenti
Mencintaimu...
" Sepiku... "
Rinai hujan membungkus wajah malam
luruh memercik bingkai-bingkai sepi
memanja rindu pada belahan jiwa
yang tak pernah menyapa kedangkalan hatiku
Pergi meninggalkan puisi
di sudut keningku
di batas angan-angan...
" Cantik... "
Bagaimana harus menjawabnya
bila kau memintaku
berhenti memimpikanmu
bukan salahku merindukanmu
itulah kehidupan tersisa yang ku punya
setelah kau penggal titian jalanku
menuju langit..
Bila hatimu terusik
istirahatlah, menjadi mahkluk Tuhan yang
Cantik...
kulabuhkan angan-angan
agar kau terbiasa dengan pesisir
yang sanggup bertahan
walau pasang lantakan janji
Untukmu...
ku menikam suara hati
agar kau kenali wajah kabut
yang menyamar di keheningan isyarat melukakan
Untukmu...
ku hentikan urat nadi
agar rinduku tak setitik pun kikis
karna ku tak bisa,
untuk berhenti
Mencintaimu...
-------------------------------------------------------------------------------------------------
" Sepiku... "
Rinai hujan membungkus wajah malam
luruh memercik bingkai-bingkai sepi
memanja rindu pada belahan jiwa
yang tak pernah menyapa kedangkalan hatiku
Pergi meninggalkan puisi
di sudut keningku
di batas angan-angan...
-------------------------------------------------------------------------------------------------
" Cantik... "
Bagaimana harus menjawabnya
bila kau memintaku
berhenti memimpikanmu
bukan salahku merindukanmu
itulah kehidupan tersisa yang ku punya
setelah kau penggal titian jalanku
menuju langit..
Bila hatimu terusik
istirahatlah, menjadi mahkluk Tuhan yang
Cantik...
(wooww.. so sweet!! hehe... )
-------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
" Warnamu... "
Puisiku bergelayut di kaki pelangi
menghantar pulang warna-warninya
saat matamu berkedip...
bait dan baris meniduri jantung langit
sehingga menorehkan warna
sesejuk dan seteduh tatapanmu...
Puisiku bergelayut di kaki pelangi
menghantar pulang warna-warninya
saat matamu berkedip...
bait dan baris meniduri jantung langit
sehingga menorehkan warna
sesejuk dan seteduh tatapanmu...
-------------------------------------------------------------------------------------------------
" Ku Menginginkannya... "
Kepada pegunungan dan bukit-bukit
yang dilintasi kabut
Kutanyakan;
mengapa ia membayangiku
hanya sepenggal waktu
sedang kabut sujut melingkupi seusai dini
Bahana senduku tak kan mau henti
sebelum ku peluk wangi nadinya...
" Ku Menginginkannya... "
Kepada pegunungan dan bukit-bukit
yang dilintasi kabut
Kutanyakan;
mengapa ia membayangiku
hanya sepenggal waktu
sedang kabut sujut melingkupi seusai dini
Bahana senduku tak kan mau henti
sebelum ku peluk wangi nadinya...
Posting Komentar
Any Opinions ??
Please.. Share With Me. :)