Hehehe... soal puisi kemaren masih nyambung lho!! coz, waktu itu dah kecape'an nulis. truz, beberapa hari yang lalu ketemu deh kertas puisi masa lalu. mana kertasnya dah kusut banget!! di sambung di posting ini aza ga apa2 ya???
please.. ya!! tolong bantuin aku, nyari tau siapa nama pengarang puisi-puisi yang aku tulis.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pendar matamu...
mengundang rindu
yang tersangkut di awan
saat hujan..
kita sulit bertemu
meski seribu mau dan sejuta doa
karena, tak ada sapa
( nah... kalo puisi yang ini belum ada judul, gimana??
ada yang tertarik memberikan judul )
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ada yang tertarik memberikan judul )
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Sepiku... "
Sepiku malam, ditelan hitam
sepiku sendiri, dipeluk rasa
sepiku hati, dihimpit sunyi
sepiku mau, tak bisa bertemu
Sepiku...
saat rindu dipermainkan waktu
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ayunan langkah kakimu
10 kali langkahku
lalu.. Bagaimana aku bisa mengikutimu??
Padahal, ku mau mengiringi
kemanapun kau pergi
Padahal, ku ingin bersama
dimana pun kau berada
Mungkinkah, kita saling menyesuaikan
irama dan kecepatan langkah kita??
( puisi yang ini juga ga punya judul..!! )
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku menyayangi mu
seperti mata air
dan mengasihimu
seperti hembusan angin
karna, ku ingin meniti janji
dan menimang masa depan
Bersamamu...
Ingin kutulis puisi kasih.. Untukmu----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku menyayangi mu
seperti mata air
dan mengasihimu
seperti hembusan angin
karna, ku ingin meniti janji
dan menimang masa depan
Bersamamu...
( yang ini juga blom punya judul.. )
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
tapi, sinar matamu
puisi terindah yang ingin kubaca
Ingin ku tulis lagu kasih.. Untukmu
tapi, senyum bibirmu
lagu terindah yang ingin ku nyanyikan
( so.. sweet!! ... makasih ya )
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Kepadanya... "
Sekuntum senyum mengembang dalam aliran rasa
rahasia apa yang diam dalam debaran
saat kau seperti kijang mas
meloncat-loncat di hadapanku
hendak kutangkap
lalu lenyap...
Ku simpan wujudmu dari sepi ke sepi
ku toreh hatimu dengan pisau naluri
ku raih tanpa kata
diammu sendu
hangatmu rindu...
Kaulah, penunggang kuda jantan itu
dan pengendali liarnya
senyum mu..
mengayun kekang
masih bisa ku gambar jelas di awan
Menjadi seremoni indah
waktu ku kumpulkan puing-puing mu
itulah satu-satunya alasanku untuk tetap hidup
bersama sahabat setiaku
rasa takut kehilanganmu...
Nafasku berantakan
menjumpaimu lagi disini
ketika sakura memenuhi pelataran matahari terbit
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Kepadanya... "
Sekuntum senyum mengembang dalam aliran rasa
rahasia apa yang diam dalam debaran
saat kau seperti kijang mas
meloncat-loncat di hadapanku
hendak kutangkap
lalu lenyap...
Ku simpan wujudmu dari sepi ke sepi
ku toreh hatimu dengan pisau naluri
ku raih tanpa kata
diammu sendu
hangatmu rindu...
-------------------------------------------------------------------------------------------------
" Puing-puing... "
Kaulah, penunggang kuda jantan itu
dan pengendali liarnya
senyum mu..
mengayun kekang
masih bisa ku gambar jelas di awan
Menjadi seremoni indah
waktu ku kumpulkan puing-puing mu
itulah satu-satunya alasanku untuk tetap hidup
bersama sahabat setiaku
rasa takut kehilanganmu...
Nafasku berantakan
menjumpaimu lagi disini
ketika sakura memenuhi pelataran matahari terbit
Posting Komentar
Any Opinions ??
Please.. Share With Me. :)