*Retno..*

Ini mungkin hadiah kecil untuk para perempuan di dunia, mudah-mudahan bisa memberikan gambaran bagi pria-pria di luaran sana How to treat women properly..!!    http://www.emocutez.com







Catatan kecil ini merupakan salah satu wujud penghargaan bagi ciptaan terindah yang pernah ada, dan membuat dunia ini menjadi sempurna : *Perempuan..*

Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi.

Dialah penolongmu yang sepadan, bukan lawan yang sepadan. Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan, atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki: perasaan, emosi, kelemah-lembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal yang kadang dianggap sepele atau mungkin terlewatkan olehmu... sehingga tanpa kamu sadari, ketika menjalankan sisa hidupmu... kamu menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.

Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan.

Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki... tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi... tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi. Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatian yang tulus... kata-kata yang lembut... ungkapan-ungkapan sayang yang sepele... namun baginya sangat berarti... dan akan membuatnya merasa aman di dekatmu...

Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang... seperti juga di dalam kelembutannya, di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.

Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. Jika lelaki berpikir tentang perasaan perempuan, itu cukup mengambil sepersekian dari hidupnya... tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya...

Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki... apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga. Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana... karena mereka, ia menjadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya akan menjadi bagian dari perasaanmu juga... karena kamu dan dia adalah satu... dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya.

Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu.

Untuk semua perempuan di mana saja : Terima kasih karena telah menjadi berkat yang sangat indah. Tuhan memberkatimu selalu...













Regard's...









*Retno..*



*Apa yang kau tunjukan di publik, itu yang orang pikirkan. setuju ga ya ??*
status FB dari salah satu friendlist FB ku, entah kenapa tanganku gatel ingin memberikan komentar. hehehee...


Well.. usually people will judge something the first time he or she saw.

Coba kita ambil satu contoh: ada seorang preman pasar tiba2 menolong seorang ne2k yang ingin menyebrang jalan.
apa yang orang pikirkan ?? otomatis 'Cover'nya c preman toh..
memang, apa yang kau tunjukan di public itu yang orang pikirkan....
Tapi, yang di pikirkan orang itu justru sering tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
This in my opinion.......

Intinya, Jika kita mengenal seseorang hanya sepintas, hanya sedikit pula yang bisa kita gambarkan. Bahkan mungkin gambaran yang salah pun bisa muncul kalau hanya mendengar apa kata orang saja.
Tapi apabila kita mengenal seseorang sangat dekat, maka kita akan bisa memberikan gambaran yang lebih jelas dan benar mengenai mereka.

Lalu dia bertanya : *skrg gini Bu. Kalo dia sdh mengalami enakx dunia.. trus dia merubah diri tuk mencapai suatu willing na... Yakin G kira2 dia akan kembali lagi ke kebiasaan na yg enak itu... hayooo*


Manusia bisa berubah sejauh dia menyadari bahwa dirix memang tidak pernah tidak berubah, entah jadi lebih baik atau justru sebaliknya.
Niat baik datang dari hati yang baik, namun tidak selalu dari orang yang baik.
Orang yang sedang kurang baik pun ada masanya berhati baik, karena pada dasarnya kita manusia itu baik.
aku secara personally yakin kepribadian bisa berubah (& diubah dgn sengaja) seiring waktu serta perkembangan jiwa seseorang.
Hidup itu sangat dinamis & kadang menuntut kita untuk berubah baik kita menyadarinya atau tidak.



NB   :
" Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk menjenguknya. Dan itu butuh proses. "
Kita tak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas. Seringkali yang disangka emas ternyata loyang dan yang kita lihat sebagai loyang ternyata emas.



" Salah satu keyakinan yang paling 'Beracun' dalam hubungan antar manusia Adalah Keyakinan bahwa orang lain (kita) tidak bisa berubah "
- Aaron Beck, Psikolog -











Regard's...











*Retno..*



Tuhanku.. bentuklah puteriku menjadi manusia yang cukup kuat untuk menyadari manakala ia lemah.
Dan cukup berani untuk menghadapi dirinya sendiri manakala ia takut.
Manusia yang memiliki rasa bangga dan keteguhan dalam kekalahan, rendah hati dan jujur dalam kemenangan.


Bentuklah puteri ku menjadi seseorang yang kuat dan mengerti, bahwa mengetahui serta mengenal diri sendiri adalah dasar dari segala ilmu yang benar.


Tuhanku.. janganlah puteri ku Kau bimbing pada jalan yan mudah dan lunak.
Biarlah Kau bawa dia ke dalam gelombang dan desak kesulitan tantangan hidup.
Bimbinglah puteri ku, supaya dia mampu tegak berdiri di tengah badai, serta berwelas asih kepada mereka yang jatuh.

Bentuklah puteri ku, menjadi manusia berhati bening dengan cita-cita setinggi langit. Seorang manusia yang sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum memimpin orang lain.

Seorang manusia yang mampu meraih hari depan tapi tak melupakan masa lampau.

Dan setelah segala menjadi miliknya
puteri ku dilengkapi hati yang ringan untuk bergembira
serta selalu bersungguh sungguh, namun jangan sekali-kali berlebihan.

Berikan kepadanya kerendahan hati, kesederhanaan dan keagungan yang hakiki, pikiran cerah dan terbuka bagi sumber kearifan dan kelembutan dari kekuatan yang sebenarnya

sehingga aku, orangtuanya, akan berani berkata: "hidupku tidaklah sia-sia"....











NB :
Notes bagus yang ditemukan penulis
saat iseng2 browsing,
sambil di iringi lagu ADA BAND - Yg Terbaik Bagimu (Ayah)












Regard's...






*Retno..*
 



“Bisa saya melihat bayi saya?” pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya.

Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga! Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk.

Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, “Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh.”


Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, “Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?” Namun dalam hati ibu merasa kasihan padanya.

Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. “Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya,” kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, “Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia,” kata sang ayah.

Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, “Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya.” Ayahnya menjawab, “Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu.” Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, “Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini.”


Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal.
Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah… bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. “Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya,” bisik sang ayah. “Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?”





Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati.
Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat.
Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui.














Regard's...



*Retno..*
 
Bapakku.....
Mungkin tidak seperti ayah-ayah yang lain, menurutku beliau begitu berbeda.
Memang bapakku seorang pegawai biasa yang bergaji normal-normal saja. Karir demi karir dijalaninya, pergi pagi, pulang sore, bahkan sampai malam tanpa mengenal lelah. Pagi-pagi sekali, bapakku sudah bangun, sementara kami masih terlelap dalam mimpi-mimpi dan bunga-bunganya tidur, dipulau kasur yang tak bertepi, tak berbatas, selain hanya menambah kenyeyakan mata saja.


Dan tak jarang bapak membangunkan kami agar segera bangkit dari pulau empuk itu, mandi, berwudhu dan shalat, juga menyuruh kami membersihkan kasur, tak jarang juga beliau melipat selimut-selimut kami, karena terkadang kami begitu malasnya sehingga tak sempat kami mengangkatnya, hanya tangan bapak yang ringan, kuat dan tegar saja yang mampu melipat semua itu dengan begitu rapinya.

Bapakku sering menjadi imam diantara kami, mendidik kami menjadi anak-anak yang berakhlak baik, tegar dan sabar dalam menghadapi setiap cobaan, hidup dalam kemuliaan, bersikap baik sesama manusia dan binatang, juga ciptaan Allah lainnya, walaupun bapakku bukanlah tamatan sekolah tinggi di negeri ini namun beliau sangat cerdas & berwawasan luas.


Kalau bapakku sedang sakit, biasanya ia sangat manja dengan mamaku yang dengan sabar melayani bapak yang terbaring dikasur, menyediakan teh hangat, soup sayuran, walau tidak pakai daging, atau ayam, maklumlah hidup seorang pegawai biasa, sangat sulit untuk membeli daging dan ayam yang mahal-mahal.

Makanan kami seringnya tempe, tahu, ikan asin, ikan teri kecil-kecil saja, namun tetap juga kami sehat, karena bapak selalu melarang kami untuk makan yang siap jadi (instant), atau makan dijalanan, karena bapakku bilang kurang terjamin kesegaran dan khasiatnya.

Bapakku memang jarang, bahkan tidak suka makan diluar, direstoran, kedai-kedai, sukanya makan dirumah, masakan mamaku yang sederhana, tetapi segar. Kata bapak masakan mama jauh lebih nikmat dibandingkan makanan direstoran Padang itu.
hahahahaa... bapakku memang pemuji ulung kalau lagi menghargai hasil kerja mamaku.



Bapakku pernah bercerita Sebelum bapakku bekerja disalah satu instansi pemerintah, ia dulunya pernah bekerja sebagai tukang angkat batu bangunan. Sungguh menyedihkan, terkadang membayangkan kaki bapak sampai luka-luka, tangannya kasar akibat berteman dengan pekerjaan kasar semacam itu dan sempat pula bapakku menjadi pegawai cleaning service di salah satu perusahaan di surabaya. namun beliau tetap tabah dan sabar.
Begitulah hari demi hari dilalui bapak, sampai datanglah tawaran untuk menjadi anggota Tamtama AD  Karir ayahku dimulai dari pangkat Prada, Pratu, Praka, Kopda, Koptu, & Kopka.


Kini bapak sudah tua, kulihat keriput diwajahnya, namun masih tetap nampak bersih dan bersinar. Beliau masih rajin shalat dan kemesjid, walau matanya sudah mulai rabun.
sampai sekarang bapak masih giat bekerja, rajin beribadah, dan mendidik kami anak-anaknya yang sudah beranjak dewasa.



Kenapa aku sayang ayahku ??
Karena beliau membuatku aman & nyaman..

Kenapa aku sayang bapakku ??
karena beliau mengajarkan kedermawanan padaku..


Kenapa aku sayang bapakku ??
karena beliau panutanku untuk hidup toleran..


Kenapa aku sayang bapakku ??
karena beliau selalu memberikan nasehat2 bijak padaku..

Kenapa aku sayang bapakku ??
karena beliau menjadi imam dalam keluarga..


Kenapa aku sayang bapakku ??
karena beliau mengispirasiku untuk selalu rendah hati..


Kenapa aku sayang bapakku ??
karena beliau selalu memberi tanpa pamrih..


Kenapa aku sayang bapakku ??
karena beliau sahabat terbaikku...



Kenapa aku sayang bapakku ??
karena setiap orang sayang pada ayahnya, apalagi Aku......












Regard's...



















*Retno..*
Dont Judge Me - Rahim Kawooya

Posted using ShareThis