Teman...
Terkadang, kita merasa lebih dewasa dan bijaksana dalam berkata-kata maupun bertindak. Kita menganggap orang lain, terutama sederajat atau di bawah kita, seperti pasangan atau pacar, anak kita, anak buah kita, seperti anak kecil walaupun usianya sudah menginjak dewasa.
Setiap gerak langkahnya selalu kita awasi. Bila salah sedikit, amarah sering muncul, walaupun bukan dalam hal prinsip. Kita ingin selalu melihat mereka seperti diri kita, padahal setiap orang punya hak untuk menentukan nasibnya sendiri. lagipula setiap orang mempunyai keinginan yang tidak sama juga.
Sebagai teman atau sahabat, memang sudah selayaknya kita mengingatkan teman atau sahabat yang menurut kita kurang pantas. Namun bila terlalu sering, akhirnya malah menjadikan mereka antipati dengan kita. Sesekali mungkin masih bisa menerima masukan kita, namun lama kelamaan, apalagi untuk masalah yang sama, teman atau sahabat kita bisa jadi malah memusuhi atau menjauhi kita. Demikian pula dengan pacar atau pasangan kita. Terlalu sering menasehati malah dikira ingin mengatur kehidupan si dia, padahal belum tentu dia sepakat dengan nasihat kita.
Tidak semua bisa menerima nasihat dengan kepala dingin. Kadang-kadang Tuhanlah yang lebih kena untuk menasehati seseorang, dengan memberikan cobaan hidup yang akan selalu teringat di kepalanya. Istilahnya, ada orang yang bisa dinasehati dengan mulut, ada pula dengan pukulan baru terasa.
Jadi, biarkanlah dia menemukan jalannya sendiri. Toh.. bila suatu saat terantuk, kitalah yang akan menjadi tempat bertanya. Jangan pernah memaksakan kehendak, sekalipun sudah resmi berpasangan atau kepada anak kita sendiri. Cukuplah berikan pengertian, lalu biarkanlah dia berkembang sesuai dengan keinginannya sendiri, agar menjadi cepat dewasa.
Sumber : Artikel Bebas
Regard's...
Posting Komentar
Any Opinions ??
Please.. Share With Me. :)