Bapakku.....
Mungkin tidak seperti ayah-ayah yang lain, menurutku beliau begitu berbeda.
Memang bapakku seorang pegawai biasa yang bergaji normal-normal saja. Karir demi karir dijalaninya, pergi pagi, pulang sore, bahkan sampai malam tanpa mengenal lelah. Pagi-pagi sekali, bapakku sudah bangun, sementara kami masih terlelap dalam mimpi-mimpi dan bunga-bunganya tidur, dipulau kasur yang tak bertepi, tak berbatas, selain hanya menambah kenyeyakan mata saja.
Dan tak jarang bapak membangunkan kami agar segera bangkit dari pulau empuk itu, mandi, berwudhu dan shalat, juga menyuruh kami membersihkan kasur, tak jarang juga beliau melipat selimut-selimut kami, karena terkadang kami begitu malasnya sehingga tak sempat kami mengangkatnya, hanya tangan bapak yang ringan, kuat dan tegar saja yang mampu melipat semua itu dengan begitu rapinya.
Bapakku sering menjadi imam diantara kami, mendidik kami menjadi anak-anak yang berakhlak baik, tegar dan sabar dalam menghadapi setiap cobaan, hidup dalam kemuliaan, bersikap baik sesama manusia dan binatang, juga ciptaan Allah lainnya, walaupun bapakku bukanlah tamatan sekolah tinggi di negeri ini namun beliau sangat cerdas & berwawasan luas.
Kalau bapakku sedang sakit, biasanya ia sangat manja dengan mamaku yang dengan sabar melayani bapak yang terbaring dikasur, menyediakan teh hangat, soup sayuran, walau tidak pakai daging, atau ayam, maklumlah hidup seorang pegawai biasa, sangat sulit untuk membeli daging dan ayam yang mahal-mahal.
Makanan kami seringnya tempe, tahu, ikan asin, ikan teri kecil-kecil saja, namun tetap juga kami sehat, karena bapak selalu melarang kami untuk makan yang siap jadi (instant), atau makan dijalanan, karena bapakku bilang kurang terjamin kesegaran dan khasiatnya.
Bapakku memang jarang, bahkan tidak suka makan diluar, direstoran, kedai-kedai, sukanya makan dirumah, masakan mamaku yang sederhana, tetapi segar. Kata bapak masakan mama jauh lebih nikmat dibandingkan makanan direstoran Padang itu.
hahahahaa... bapakku memang pemuji ulung kalau lagi menghargai hasil kerja mamaku.
Bapakku pernah bercerita Sebelum bapakku bekerja disalah satu instansi pemerintah, ia dulunya pernah bekerja sebagai tukang angkat batu bangunan. Sungguh menyedihkan, terkadang membayangkan kaki bapak sampai luka-luka, tangannya kasar akibat berteman dengan pekerjaan kasar semacam itu dan sempat pula bapakku menjadi pegawai cleaning service di salah satu perusahaan di surabaya. namun beliau tetap tabah dan sabar.
Begitulah hari demi hari dilalui bapak, sampai datanglah tawaran untuk menjadi anggota Tamtama AD Karir ayahku dimulai dari pangkat Prada, Pratu, Praka, Kopda, Koptu, & Kopka.
Kini bapak sudah tua, kulihat keriput diwajahnya, namun masih tetap nampak bersih dan bersinar. Beliau masih rajin shalat dan kemesjid, walau matanya sudah mulai rabun.
sampai sekarang bapak masih giat bekerja, rajin beribadah, dan mendidik kami anak-anaknya yang sudah beranjak dewasa.
Kenapa aku sayang ayahku ??
Karena beliau membuatku aman & nyaman..
Kenapa aku sayang bapakku ??
karena beliau mengajarkan kedermawanan padaku..
Kenapa aku sayang bapakku ??
karena beliau panutanku untuk hidup toleran..
Kenapa aku sayang bapakku ??
karena beliau selalu memberikan nasehat2 bijak padaku..
Kenapa aku sayang bapakku ??
karena beliau menjadi imam dalam keluarga..
Kenapa aku sayang bapakku ??
karena beliau mengispirasiku untuk selalu rendah hati..
Kenapa aku sayang bapakku ??
karena beliau selalu memberi tanpa pamrih..
Kenapa aku sayang bapakku ??
karena beliau sahabat terbaikku...
Kenapa aku sayang bapakku ??
karena setiap orang sayang pada ayahnya, apalagi Aku......
Regard's...
Posting Komentar
Any Opinions ??
Please.. Share With Me. :)